Sabtu, 25 April 2009

Dosa yang Lebih Besar Dari pada dosa Berzina

Pada suatu senja yang lengang, terlihat seorang wanita berjalan tanpa tujuan pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa dia berada dalam duka cita yang mendalam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepediahan yang tengah dialaminya.

Ia melangkah tertatih-tatih mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam “ silahkan masuk”. Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala dia berkata,”Wahai Nabi Allah. Tolonglah say, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya. “ “ apakah dosamu wahai wanita ayu?” Tanya Nabi Musa as terkejut. “saya takut mengatakannya.”jawab wanita cantik. “katakanlah jangan ragu-ragu!” desak Nabi Musa.

Maka perempuan itupun terpatah bercerita, “saya….. telah berzina.” Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan, “Dari perzinahan itu saya pun…. Lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya…… cekik lehernya sampai…… mati”, ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang dia menghardik perempuan tersebut. “Nyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!”…… teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.
Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkahkan surut. Dia terhantuk-hantuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya sangat memilukan. Ia tak tahu harus ke mana laig hendak mengadu. Bahkan dia tidak tahu mau dibawa ke mana laig kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagiamana pula manusia lain bakal menerimanya?
Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahwa sepeninggalannya, malaikat jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin JIbril lalu bertanya,
“ mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dar dosanya?
Tidaklah engkau tahu dosa yang lebih besar dari padanya?” Nabi Musa terperanjat.
“Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina Dan pembunuh itu?” Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada jibril. “ betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada perempuan yang nista itu?”
“Ada !” jawab Jibril dengan tegas. “Dosa apakah itu?” Tanya Musa kian penasaran. “orang yang meninggalkan solat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina. Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut.

Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti mereka seakan-akan menganggap remeh pemerintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedangkan orang yang bertaubat dan menyesai dosanya dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh bererti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebab Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.

Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : orang yang meninggalkan solat lebih besar dosanya di banding dengan orang yang membakar 70 buah Al-qur’an, membunuh 70 Nabi Dan bersetubuh dengan ibunya di dalam ka’bah. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan solat sehingga terlewat waktu, kemudian dia mengqadanya, maka dia akan disksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahu. Satu tahun terdiri dari 360 hari, sedangkan satu Hari di akhirat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia. Dasyatnya azab neraka.

Demikianlah kisah Nabi Musa Dan wanita pezina Dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan istiqomah, isnya Allah.

1 komentar:

Unknown on 26 April 2009 pukul 03.34 mengatakan...

manteb pisan artikelnya... semoga bermanfaat buat teman-teman semua

Posting Komentar

 

Tags

Mengenai Saya

Foto saya
Menilai diri sendiri adalah bukan suatu yg mudah bagi saya.... tp saya rasa saya adalah orang yg gampang berteman dengan siapa pun...dan selebihnya hanya orang lain lah yg bisa menilai saya!!...

Followers

Justice Space Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template